Filosofi Kopi 2 Ben Jody

filosofi-kopi-2-ben-dan-jody
Ngambil dari gugel :-p

Melanjutkan kisah dari perjalanan filosofi kopi sebelumnya yang tidak jauh dari kopi, namun mempunyai konflik yang lebih dari filosofi kopi sebelumnya.

Filosofi Kopi 2 Ben & Jody memutuskan membawa filosofi kopi ke berbagai tempat dengan menggunakan combi. Awalnya menyenangkan memang sampai Nana akhirnya memutuskan untuk resign dari filosofi kopi karena dia hamil dan tidak ingin jauh dari keluarganya. Sebuah kabar yang bahagia namun jadi kabar kurang mengenakkan selanjutnya karena Angga dan satu lagi gue lupa namanya 😥 memutuskan untuk keluar dari filosofi kopi. Angga memutuskan untuk membuat sebuah usaha baru sementara yang satunya yang berkacamata dan brewokan, dia merasa dengan filosofi kopi berkeliling ke semua tempat tanpa ada tujuan, itu bukanlah mimpinya. Hancur? Belum. Karena masih ada Ben & Jody.

Ben & Jody memutuskan kembali ke Jakarta. Melihat kembali kedai filosofi kopi yang sebelumnya telah dijual. Mereka ingin kembali menggunakan tempat tersebut namun, tempat tersebut tidak bisa disewa tapi harus dibeli. Jody yang bingung darimana mereka mendapatkan uang untuk membeli tempat tersebut memutuskan untuk menjual sah filosofi kopi untuk mencari investor. Ben sempat menolak hal tersebut tapi untuk filosofi kopi yang baru, Ben mau tidak mau mengikuti keputusan Jody. Setelah melakukan pencarian investor sana sini, akhirnya mereka bertemu dengan seorang wanita bernaman Tara.

Sempat dihiasi oleh cek cok sana sini antara ben dan jody, akhirnya tara resmi menjadi investor untuk filosofi kopi dengan saham sekian persen. Filosofi kopi kembali bangkit, kembali hadir. Namun lagi lagi ada suatu permasalahan. Mereka tidak mempunyai barista lain selain ben. Jody yang telah merekrut barista baru ditentang oleh ben karena ben tidak mau bekerja sama dengan orang lain (dalam hal ini barista) selain orang pilihannya sendiri. Namun, Jody menemukan sesorang yang menarik untuk menjadi Barista. Dia adalah Brie.

Brie adalah seorang mahasiswa dari luar negeri (tadinya) yang telah lulus. Brie tertarik di dunia kopi. Namun, kehadiran Brie sama sekali ditentang oleh Ben. Ben menganggap kerja Brie lambat. Caranya dalam menyajikan kopi tidak bisa disesuaikan dengan keadaan banyaknya customer di filosofi kopi. Percekcokan diantara keduanya pun terjadi hingga ben mengambil keputusan singkat yaitu keluar dari filosofi kopi (di filsof kopi 2 ini emang ben rada labil).

Singkat cerita….gue skip ya.

Filosofi kopi tetap maju dan ben kembali ke filosofi kopi meski masih bertentangan dengan Brie tapi pada akhirnya mereka akrab kok. Dan konflik baru lainnya yang hadir adalah kenyataan bahwa tara adalah seorang anak dari pengusaha sawit yang telah menghancurkan kebun kopi ayahnya dan warga sekitar. Ben marah, sangat marah ketika mengetahui siapa tara sebenarnya. Namun di sisi lain, tara sendiri begitu membenci ayahnya. Investasi tara di filosofi kopi adalah hasil jerih payahnya sendiri selama 5 tahun.

Skip lagi…

Sepeninggal ayahnya ben, beliau meninggalkan sebuah warisan untuk ben yaitu sebuan kebun kopi yang ayahnya ben bangun sendiri dirumah kaca. Dari sinilah ben benar benar memutuskan untuk berhenti dari filosofi kopi dan memutuskan untuk melanjutkan warisan ayahnya. Ben menjadi petani kopi, dan Jody menjadi pembuat kopi.

So, overal bagus. Gue tertarik sama temanya, kopi. Namun, konflik yang terlalu banyak yang tidak memberikan jeda sama sekali buat gue agak aneh. Gue kira malah akhirnya happy ending dengan keduanya makin memajukan filosofi kopi. Yah walaupun memang happy ending sih namun dengan jalan keduanya berbeda.

Leave a comment